Tugu Asem yang menjadi ikon baru kota Bekasi terletak di Kampung Ciketing, Mustika Jaya, Kota Bekasi. Tugu Asem telah diresmikan pada hari Minggu (31/07/2016). Tugu ini menambah jumlah tugu yang telah berdiri di Kota Bekasi sebelumnya. Berada di Perempatan Asem, di puncak tugu ini terdapat buah asem raksasa dengan pondasi batang pohon asem asli.
Banyak cerita yang diwariskan sesepuh bahwa daerah Asem menjadi benteng pertahanan perjuangan pada masa kerajaan Mataram. Bahkan konon katanya, pejuang kemerdekaan juga sering beristirahat sambil menyusun strategi melawan penjajah di bawah pohon ini.
“Sejak kecil kita semua sudah tahu ada pohon asem di sini. Setelah melalui proses yang begitu lama, pohon ini akhirnya mati,” jelas Dewan Penasihat Festival Tugu Asem, Supriatna (50).
Menurut Supriatna, pohon ini adalah warisan dari orangtuanya. Dirinya menceritakan, sejak dia masih anak-anak, pohon asem tersebut memang sangat besar. Saat sudah mati, lapuk, dan cabang-cabangnya mengering, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melalui camat dan lurahnya meminta pohon ini dirapikan. Hal ini dilakukan karena ada kekhawatiran ranting yang jatuh akan membahayakan pengguna jalan.
“Oleh Pemerintah Kota diminta dirapikan (pohon asem). Almarhum orangtua saya mengamanatkan, kalau mau dipotong atau dirapikan boleh, dengan catatan seperti itu (tugu asem) yang beliau inginkan,” tambah Supriatna.
Menurut Supriatna, tugu ini sudah dikenal luas oleh masyarakat, bahkan masyarakat di luar Kota Bekasi. Karenanya, dia berharap tugu asem dapat menjadi ikon Kampung Ciketing Mustika Jaya. Juga sebagai patokan agar masyarakat mengetahui letak Kampung Ciketing.
Salah satu warga Ciketing, Ika (38), bersyukur atas berlangsungnya acara peresmian ini. Dia berharap acara festival betawi bisa berlangsung setiap tahun. “Mudah-mudahan ini (tugu asem) bisa jadi alamat orang kampung. Semoga warga Ciketing Mustika Jaya, yang Betawi khususnya, bisa terus melestarikan budaya betawi,” tutupnya.
Sumber: Bekasi Urban City
Komentar
Posting Komentar